Postulat

Postulat

Masa postulat adalah pendidikan formal pertama untuk menjadi seorang religius. Dalam keadaan normal, lama masa postulat di Kongregasi FIC adalah satu tahun. Masa Postulat merupakan suatu masa peralihan dari cara hidup di keluarga atau umat katolik di masyarakat pada umumnya ke cara hidup di biara. Masa postulat juga merupakan masa perkenalan terhadap kehidupan membiara, khususnya perkenalan para calon bruder FIC kepada Kongregasi Para Bruder Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda (Bruder FIC). Orang yang menjalani masa postulat disebut postulan.

Dengan menjalani masa postulat ini para postulant ditolong untuk memperdalam dimensi manusiawi (aspek psikologis, sosial, biologis) dan dimensi kristiani (aspek keimanan sebagai orang kristiani) yang integral di dalam diri dirinya. Pengenalan diri ini perlu sebagai dasar untuk memperoleh kedewasaan dalam memilih panggilannya. Di masa postulat para calon mulai diperkenalkan dengan kekhususan Kongregasi Para Bruder Santa Perawan Maria Terkandung Tak Bernoda / FIC.

Di masa postulat ini para postulant didampingi dalam masa peralihan dari pola hidup di keluarga menuju pola hidup bakti (religius). Para postulan diperkenalkan dengan hidup bakti pada umumnya dan bagaimana hal tersebut dihayati secara khusus dalam kharisma dan spiritualitas Kongregasi FIC. Para postulant juga mulai mengusahakan dengan suatu cara yang sederhana untuk ikut serta mewujudkan dan menghayati kerohanian Kongregasi FIC serta tanggung jawab sosialnya sesuai dengan karisma Kongregasi FIC.

Dalam aspek manusiawi, selama menjalani masa postulat para calon bruder FIC diharapkan mampu mengenal, menemukan dirinya dengan segala miliknya dan berkembang menjadi pribadi yang relatif dewasa. Diharapkan proses pendampingan di masa postulat juga mampu memperkembangkan nilai-nilai kepribadian, khususnya kemampuan untuk mengolah hidup, mengarahkan emosi dan mengintegrasikan kehidupan perasaannya agar dapat memperoleh kebebasan sejati dengan diri sendiri, orang lain dan Tuhan. Di masa postulat para postulan juga ditolong untuk memperkembangkan sikap rasa tanggung jawab yang kuat untuk menghayati nilai pribadinya sebagai manusia kristiani, menumbuhkan sikap kritis yang memungkinkannya untuk mencari, menemukan kebenaran, tidak tak acuh tetapi tanggap atau peka terhadap situasi sebagaimana Yesus sendiri peka dan tanggap.

Masa postulat juga masa untuk memperkembangkan sikap yang mendalam mengenai hidupnya sebagai orang kristiani. Untuk itu para postulan didampingi dalam pembinaan hidup kristiani yang mendasar sehingga hidupnya benar-benar merupakan pilihan bebas dari jawaban iman. Para postulant didampingi dalam pembinaan hidup rohani hingga dapat mulai masuk dalam irama doa pribadi dan doa bersama beserta hidup sakramental yang dianjurkan oleh Gereja. Para postulan juga ditolong untum mempertajam hati nurani, agar akhirnya dapat membuat pilihan panggilan dan mampu mengambil keputusan untuk masuk dalam tahap pembinaan selanjutnya. Dengan menjalani masa postulat diharapkan para calon mampu memahami lebih mendalam tentang gerak Kerajaan Allah dimana Gereja dan Kongregasi menjadi pola perwujudan dan dinamika, sehingga tumbuh kesadaran dan tanggung jawab sebagai anggota Gereja untuk bersama dengan yang lain ikut membangun Kerajaan Allah.