Bunda Maria mendapat tempat istimewa di dalam Kongregasi FIC. Ada fakta unik terkait Bunda Maria dan kehidupan Kongregasi FIC. Mgr. Ludovicus Rutten lahir pada tanggal 8 Desember 1809. Saat Rutten lahir, gereja belum menetapkan tanggal 8 Desember sebagai pesta Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda. Baru di kemudian hari setelah Rutten menjalani hidupnya sebagai imam dan mendirikan Kongregasi FIC Gereja Katolik Roma menetapkan tanggal 8 Desember sebagai hari Pesta Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda.
Namun saat Rutten lahir, di Belanda, devosi kepada Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda sudah demikian kuatnya. Rutten sendiri menghayati devosi itu. Hal itu tampak ketika tokoh-tokoh di kota Maastricht menasihati Rutten agar ia berhati-hati, sebab ia selalu diintai polisi. Rutten menulis: "Saya mendengarkan nasihat mereka, tetapi dengan percaya kepada Penyelenggara Ilahi serta perlindungan Bunda Maria yang Tak Bernoda, kepada siapa saya mempersembahkan segala karya saya, saya meneruskan karya saya, memang dengan hati-hati namun penuh keberanian juga". Tulisan ini menggambarkan kuatnya devosi Rutten kepada Santa Perawatan Maria yang Terkandung Tak Bernoda.
Bruder Bernardus Hoecken juga menghayati devosi kepada Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda. Beliau memberi kesaksian terkait kondisi saat lahirnya Kongregasi FIC, “… tanpa perlindungan khusus Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda itu, Kongregasi kita sudah mati pada saat kelahirannya.” Dari pernyataan Br. Bernardus itu kita bisa merasakan pengalaman iman Br. Bernardus akan pertolongan Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda untuk merawat kehidupan Kongregasi FIC.
Fakta menarik lain tentang kaitan kehidupan Kongregasi FIC dengan pemakluman dogma "Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda”. Para Pendiri Kongregasi FIC telah menetapkan nama kongregasi dengan nama Kongregasi Para Bruder Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda. Padahal, saat pendirian Kongregasi FIC dogma “Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda” belum dimaklumkan oleh Roma.
Pada akhir bulan November 1854 untuk ketiga kalinya Pastor Rutten bertolak ke Roma. Sebagai pencinta Bunda Maria, ia merasa perlu menghadiri suatu peristiwa yang amat besar artinya bagi seluruh Gereja Katolik. Maka pada tanggal 8 Desember 1854 Pastor Rutten berada di tengah-tengah ribuan umat di Gereja Santo Petrus pada saat Bapa Paus Pius IX mempermaklumkan dogma, "Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda".
Segala susah yang dialami Mgr. Rutten selama perjalanan yang jauh dan sulit pada musim dingin itu, dilupakannya karena rasa syukur dan gembira, bahwa ia boleh hadir di pusat Gereja Katolik pada saat pemberian gelar mulia itu kepada Bunda Maria. Pada tanggal 20 Mei 1855 pesta itu dirayakan pula di biara induk di Maastricht. "Kongregasi Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda" merayakannya dengan upacara besar-besaran.
Dari kisah itu kita bisa merasakan bahwa dinamika lahir dan hidupnya Kongregasi FIC ada bersama lahirnya dogma Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda. Tidak berlebihan bila pada akhirnya hari kelahiran Mgr. Rutten pada tanggal 8 Desember itu terasa istimewa bagi Kongregasi FIC. Seolah Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda telah hadir dan menyertai benih awal Kongregasi FIC sejak dalam Rahim ibunda Mgr. Rutten. Sebuah penyelenggaraan Ilahi lewat keterlibatan Bunda Maria yang menakjubkan.
Kesaksian Br. Bernardus dalam surat pastoralnya pada perayaan 25 tahun lahirnya Kongregasi FIC semakin menguatkan fakta pentingnya peran Bunda Maria bagi Kongregasi FIC. Bruder Bernardus menulis, “…Manakah dukungan dan kekuatan kita dalam semua situasi yang tak menentu itu? Tiada lain kecuali doa anak miskin yang tak berdosa itu, dengan kepercayaan kukuh pada perlindungan Bunda Maria yang Tak Bernoda, yang pertolongan serta perlindungannya dimohon dalam setiap situasi. Apa pun kesulitan dan masalah yang akan menimpa kongregasi kita di masa depan, janganlah kehilangan kepercayaan serta keberanian, melainkan gabungkanlah doa Anda dengan doa anak miskin itu. Niscaya Anda akan mengalami pertolongan dari Tuhan serta perlindungan Santa Perawan.”