Masa Novisiat Kanonik ditandai dengan penerimaan busana biara (jubah putih) dan Konstitusi Kongregasi serta Statuta Kongregasi. Para calon yang menjalani masa Novisiat Kanonik dipanggil dengan sebutan Frater Novis Kanonik. Para Frater Novis Kanonik banyak diajar untuk latihan pengingkaran diri, latihan menguasai kecenderungan diri, berbela rasa dengan yang berkekurangan, dan semakin memurnikan hati dan membuka hati agar semakin dimampukan melihat karya Roh yang bekerja di dalam diri.
Masa Novisiat Kanonik sering dikenal sebagai masa padang gurun, dimana perjumpaan dengan dunia luar amat sangat dibatasi. Titik berat masa Novisiat Kanonik adalah mendalami kehidupan seorang religius, kehidupan berkomunitas dan berkarya, serta mendalami Konstitusi Kongregasi dan spiritualitas kongregasi serta semangat pendiri.
Selama dua belas bulan, masa Novisiat Kanonik berperan sebagai peletak dasar hidup religius agar memiliki kepribadian yang mantap dan yakin akan panggilan hidup sebagai religius Bruder FIC.