RIP Br. Yosapat Suko Suwito, FIC

RIP Br. Yosapat Suko Suwito, FIC

Br. Yosapat Suko Suwito, FIC

(Usia 85 tahun)

 

Bruder Yosapat Suko Suwito, FIC, lahir di Jitar, Sumber Arum, Moyudan, pada tanggal 10 Februari 1940. Ia merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara, putra pasangan Bapak Kertairono dan Ibu Waginah. Yosapat muda tumbuh dalam keluarga yang mengutamakan nilai-nilai iman Katolik.

Benih-benih panggilan mulai tumbuh saat ia belajar di Sekolah Teknik jurusan Tenun di Boro. Yosapat muda amat terkesan dengan cara hidup para Bruder FIC. Jawaban atas panggilannya dimulai ketika ia memasuki Postulat Kongregasi Bruder FIC pada tahun 1958. Masa Novisiat dimulai pada tanggal 1 Juli 1959. Prasetia Pertama diucapkan pada tanggal 2 Juli 1960. Prasetia Seumur Hidup diucapkan pada tanggal 2 Juli 1965. Sejak saat itu hidupnya sepenuhnya dipersembahkan bagi Tuhan dan pelayanan kepada sesama.

Berikut ini riwayat tugas dan karya Br. Yosapat:

  1. 1960–1961: Randusari – Tugas Rumah Tangga; Kursus Jahit
  2. 1961–1962: Muntilan – ST Jurusan Mesin
  3. 1962–1964: Yogyakarta – Studi di STM Instruktur
  4. 1964-1966: Klaten - Mengajar ST Jurusan Mesin
  5. 1966–1972: Boro – Mengajar ST, Tenun, dan Jahit
  6. 1972–1974: Klaten – Kepala Sekolah Intern STM Leonardo Klaten
  7. 1974–1975: Solo – Kursus di ATMI Surakarta
  8. 1975–1989: Klaten – Kepala Sekolah dan guru di STM Leonardo
  9. 1989–1991: Boro – Pimpinan Rumah; YPL Ranting; Guru SMP PL
  10. 1991–1995: Sedayu – Guru Agama di SMP Sedayu; Kaliduren
  11. 1996–2000: Belitang – Mengajar di STM Pertanian; Asrama
  12. 2001–2015: Tumbang Titi – Pemerhati Rumah dan Kebun
  13. 2015–2020: Salatiga – Pemerhati Kebun
  14. 2021–2025: Wisma Bernardus – Pemerhati Kebun

 

Br. Yosapat adalah contoh hidup seorang Bruder FIC yang sejati. Dalam segala kesulitan dan tantangan ia tetap menunjukkan kesetiaan dalam panggilan dan pelayanan. Ia dikenal sebagai bruder yang menjalani hidup dengan penuh dedikasi, sukacita, syukur, rileks namun serius, sederhana, lentur, tekun dalam karya, serta menebarkan kasih kepada sesama. Kasih yang berlimpah juga ia berikan kepada saudara-saudaranya. Dalam setiap langkah hidupnya ia telah menaburkan benih kasih yang kini berbuah dalam kenangan indah bagi kita semua.

Pada tanggal 7 Desember 2024 Br. Yosapat mengalami gangguan kesehatan. Karena kondisinya yang semakin menurun, ia harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit St. Elisabeth, Semarang. Selama menjalani perawatan, ia tetap menunjukkan ketabahan dan penyerahan diri kepada Tuhan. Dalam sakitnya ia tetap menunjukkan sukacita dan persaudaraan.

Setelah beberapa waktu menjalani rawat inap kondisinya sempat membaik. Namun, baru sehari kembali ke Komunitas Wisma Bernardus, Br. Yosapat merasakan nyeri pada bekas operasi beberapa tahun sebelumnya. Akhirnya ia kembali menjalani rawat inap di RS. Elisabeth Semarang.

Pada tanggal 27 Desember 2024, dengan ditemani para bruder, Br. Yosapat menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit di Rumah Sakit St. Elisabeth pada pukul 20.00 WIB. Setelah beberapa hari mengalami perawatan di RS. Elisabeth, pada hari Senin, 13 Januari 2025 Br. Yosapat diizinkan menjalani perawatan di Komunitas Wisma Bernardus.

Pada hari Senin, 27 Januari 2025, Br. Yosapat dikunjungi oleh keluarganya. Perjumpaan ini menjadi momen penuh makna di mana kasih dan perhatian keluarga memberikan kekuatan bagi beliau dalam masa-masa terakhirnya dengan bersama-sama berdoa memohon kasih Allah.

Pada hari Selasa, 28 Januari 2025, pukul 04.00 pagi, Allah memanggil Br. Yosapat. Br. Yosapat mengakhiri penziarahan hidupnya dengan indah. Hidupnya dipenuhi oleh cinta dari para bruder dan keluarga yang dikasihinya, sebagaimana ia selalu berusaha mencintai para bruder dan keluarganya.

Selamat jalan Br. Yosapat. Terima kasih atas keteladanan dan pengabdianmu. Doa kami menyertaimu menuju kebahagiaan abadi di rumah Bapa.