
Tulisan-tulisan tentang Maria kebanyakan membahas tentang kepasrahannya pada kehendak Allah, tentang kesuciannya. Tidak banyak yang membicarakan tentang sikap Bunda Maria terhadap kehidupan sosialnya. Maka menarik ke ka mengetahui bahwa Kons tusi para Bruder FIC menuliskan tentang Bunda Maria yang merindukan kebenaran dan keadilan.
Bunda Maria lahir dari keluarga Yahudi biasa. Bangsanya hidup dalam jajahan orang Romawi. Sebagai bangsa terjajah, nalarnya, sejak kecil Maria mengetahui perlakuan-perlakuan penguasa yang sewenang-wenang terhadap orang-orang kecil. Barangkali Maria juga melihat sesama bangsanya yang bekerja untuk penjajah juga ikut melakukan ndakan-ndakan ke dakadilan yang menyulitkan orang lemah dan miskin.
Dari pemahaman di atas, kita memahami bahwa sejak masa mudanya, tentu dalam didikan orang tuanya, Maria diajarkan untuk memiliki kepekaan sosial, empa terhadap penderitaan di sekitarnya, dan sedapat mungkin melakukan keutamaan keutamaan demi terwujudnya kesejahteraan bersama.
Kitab Suci sendiri memang dak menulis ndakan-ndakan Maria yang memperjuangkan nasib orang kecil dan ter ndas. Kitab suci hanya menulis sikap dan ndakan Yesus terhadap ke dakadilan sosial, komitmen Yesus untuk memperjuangkan hak kaum ter ndas, dan karakter Yesus yang konsisten menghidupi serta memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Dari mutu hidup Yesus seperti itu, dak berlebihan bila kita memandang peran Bunda Maria – ibu dari Yesus yang ditulis di Kitab Suci itu – terhadap pendidikan Yesus sejak Yesus di dalam kandungan Bunda Maria. Kata orang sifat dan kecerdasan seseorang itu menurun dari ibunya. Maka mutu hidup Yesus itu kemungkinan besar menurun dari mutu Bunda Maria.
Sampai di sini kita bisa membayangkan mutu Bunda Maria dari pengenalan kita akan mutu hidup Yesus, putranya. Cara Bunda Maria mendidik Yesus putranya tentu sangat diwarnai oleh mutu dan karakter Bunda Maria. Isi pendidikan dan pengajaran Bunda Maria kepada Yesus putranya tentu lahir dari sifat, karakter, serta keutamaan keutamaan hidup yang telah terba nkan dalam diri Bunda Maria.
Apa makna semua pemahaman ini bagi Bruder FIC?
Para Bruder FIC yang berlindung di bawah Bunda Maria dikenal sebagai bruder pendidik. Hakikat Bruder FIC sebagai pendidik sebentuk sebangun dengan peran Bunda Maria sebagai pendidik Yesus putranya. Untuk menjadi pendidik yang unggul, semestinya para Bruder FIC belajar dari Bunda Maria bagaimana ia menjadi pendidik yang unggul bagi Yesus putranya. Salah satu tahap pen ng yang dilakukan Bunda Maria hingga ia menjadi pendidik yang unggul a dalah kemampuannya memba nkan prinsip-prinsip hidup dalam kebenaran dan keadilan, berkomitmen dan konsisten mewujudkan prinsip hidup serta keutamaan dalam praktek hidup sehari-hari. Bunda Maria dak hanya mengetahui tentang prinsip hidup dan keutamaan hidup. Prinsip hidup dan keutamaan hidup itu diinternalisasikan di dalam dirinya dan diwujudkan dalam kehidupannya sehari-hari.
Para Bruder FIC dikenal khalayak sebagai orang-orang yang pandai dan berpengetahuan. Para Bruder FIC telah memilikii nformasi dan pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan keutamaan hidup. Ketika pengetahuan tentang prinsip hidup dan keutamaan hidup itu terbatinkan dan menjadi ekspresi hidup yang spontan pada para Bruder FIC, maka pas lah dari pendidikan para Bruder FIC akan lahirlah pribadi-pribadi unggul yang selalu memerjuangkan kebenaran dan keadilan. Itulah salah satu kekhasan pendidikan dalam terang dan inspirasi Maria.
(Artikel Provinsial Menyapa, majlah Komunikasi Edisi II th II 2024)