
Bruder Thomas Edison akrab dipanggil Br.Thomas lahir di Maumere pada 25 Desember 1964, putra dari almarhum Bpk. Yulius dan Ibu Antonia Dika. Br. Thomas adalah anak ke tujuh dari delapan bersaudara.
Br. Thomas menjalani masa postulat pada tahun 1989, novis kanonik tahun 1990, dan novis lanjutan tahun 1991. Prasetia pertama diucapkan pada 2 Juli 1992 dan prasetia seumur hidup pada 2 Juli 1998.
Tugas kerasulan yang pernah dilakukan selama menjadi Bruder FIC yaitu: tahun 1992-1995 bertugas di Asrama St.Louis Ambarawa, tahun 1995-1999 menjalani studi di AMA Salatiga, tahun 1999-2007 menjabat sebagai Direktur Pertenunan Santa Maria Boro, tahun2007-2008nPendalaman dan persiapan perutusan misionaris di Malawi, mulai tahun 2008 menjadi misionaris di Malawi Afrika sampai saat dipanggil Tuhan.
Br. Thomas Edison adalah pribadi yang ramah dan pandai bergaul. Allah menganugerahkan kepadanya kecakapan bahasa. Br. Thomas terampil berbahasa Inggris dan saat bertugas di Malawi, dengan cepat Br. Thomas menguasai Bahasa daerah, yaitu Bahasa Chichewa. Karena hal tersebut Br. Thomas dengan mudah diterima oleh orang-orang di Malawi.
Talenta Br. Thomas yang mudah bergaul dan sederhana memudahkan dirinya untuk dengan cepat menyatu dengan orang-orang yang dilayaninya di tanah misi. Tugas terakhirnya di Malawi sebagai pendamping para calon Bruder FIC dari Malawi. Semangatnya untuk menjadi formator begitu besar.
Pada Sabtu, 21 Januari 2023 Br. Thomas mendarat di Jakarta dan selanjutnya Bersama keluarga di Jakarta ia mengunjungi keluarga di Maumere untuk menghadiri tahbisan saudaranya yang menjadi imam Ordo Carmelite.
Pada tanggal 12 Maret – 21 Mei 2023 Br. Thomas mengikuti program Kursus Medior di Rumah Khalwat Roncalli. Selepas Kursus Medior, Br. Thomas Kembali di Provinsialat, Semarang. Kondisi Kesehatan Br. Thomas kurang bagus sehingga dilakukan pemeriksaan kesehatan di RS. Elisabeth. Saat menjalani pemeriksaan di IGD kondisi Kesehatan Br. Thomas memburuk terutama kondisi jantungnya. Pada pukul 12.10 WIB Allah memanggil Br. Thomas Edison kembali ke pangkuan-Nya.
Jenazah Br. Thomas dibawa ke Muntilan untuk disemayamkan di kapel SMA Pangudi Luhur Van Lith dan selanjutnya dilakukan prosesi pemakaman di makam Bruder FIC di Muntilan. Selamat jalan Br. Thomas.