
Kehadiran para bruder di lingkungan sekitar komunitas menjadi seruan dari kongregasi yang juga dituangkan dalam doa tahunan intern para Bruder FIC. Sebagai bagian dari komunitas iman gereja Katolik, sudah menjadi kewajiban dari para biarawan/biarawati untuk ikut serta merawat kehidupan beriman di gereja lokal.
Keterlibatan para bruder di gereja paroki dimana mereka tinggal memberi warna tersendiri dalam dinamika hidup menggereja bersama para umat setempat dan juga dengan para Imam sebagai gembala.
Mengambil ilustrasi dari lingkungan paroki dimana penulis tinggal, para bruder turut terlibat dengan menjadi prodiakon setiap hari dalam ekaristi harian. Ada juga bruder yang berpastoral dengan menjadi pendamping kelompok doa dan Legio Maria serta terlibat dalam kepanitiaan even tertentu di paroki seperti kepanitiaan pembentukan DPP (Dewan Pastoral Paroki), Ketua Lingkungan, dan Prodiakon.
Dalam bekerja bersama dengan umat awam lainnya di paroki, para bruder mengesampingkan tradisi “budaya feodal” yang menempatkan para biarawan seolah memiliki kedudukan lebih tinggi dari umat awam yang lain. Dalam kehidupan menggereja, semua umat (termasuk kaum biarawan) memiliki kedudukan yang sama. Kerjasama yang dilandasi semangat kesetaraan dan saling melayani menghasilkan keharmonisan yang semakin mempererat persaudaraan dalam membangun hidup menggereja.
Kasih Kristus menuntut kita untuk menyingkirkan segala bentuk egoisme dan persaingan; dan mendorong kita pada sebuah persekutuan universal dan memanggil kita untuk membentuk satu komunitas saudara dan saudari yang menerima dan saling menjaga satu sama lain (bdk. Ensiklik Fratelli Tutti, 95-96).
Tidak bisa kita pungkiri bahwa kondisi di satu lingkungan gereja yang satu tidak selalu sama dengan kondisi di lingkungan gereja yang lain. Namun demikian bagaimanapun kondisi dan dinamika yang ada di lingkungan gereja, kehadiran para bruder sebagai bagian di dalamnya sangat diharapkan.
Sebagai seorang bruder sudah ditanamkan sejak di Postulat (tahun pertama formasio calon bruder) untuk terlibat di lingkungan umat dan gereja. Hal sederhana mulai ditanamkan dengan keikutsertaan di doa lingkungan, kelompok koor lingkungan, menjadi lektor, pemazmur, misdinar, dan juga kegiatan kebersamaan di lingkungan maupun gereja paroki.
Keterlibatan para bruder dapat menjadi kesaksian hidup yang diharapkan membawa benih-benih panggilan kepada siapa saja yang Tuhan kehendaki. Marilah dengan semangat melayani dan rendah hati kita bangun hidup menggereja yang harmonis tanpa ada yang merasa tersisihkan dan terabaikan.