![Rumah Retret Syalom](https://bruderfic.or.id/cni-content/uploads/modules/posts/20230510114133.png)
Tawaran Tarekat SusterSuster PI (sekarng SDP) untuk membeli sebuah bungalow miliknya di Bandungan dipandang menarik oleh para Bruder FIC. Bungalow tersebut berada di sebelah utara lereng Gunung Ungaran. Daerahnya berhawa sejuk dan udaranya segar. Tempat tersebut sangat cocok untuk berbagai bentuk pertemuan.
Setelah dipertimbangkan masakmasak, pada tahun 1978, Dewan Provinsi (DP) Bruder FIC Indonesia memutuskan untuk membelinya. Dewan Provinsi melihat bahwa bungalow tersebut memang sangat cocok digunakan sebagai tempat pertemuan para bruder atau tempat melakukan olah kerohanian bagi para bruder dan rekanrekan kerasulannya. Kemudian bungalow tersebut diberi nama Wisma Syalom.
Karena wisma tersebut berada di wilayah Ambarawa, DP memutuskannya menjadi bagian dari karya kerasulan Komunitas St. Stanislaus Kostka, Ambarawa. Agar sungguh menjadi berdaya guna, Br. Vitus Degger ditunjuk sebagai penanggung jawab wisma tersebut. Dengan tekun, Br. Vitus mengelola wisma dan meletakkan dasar bagi unit kerasulan “Wisma Syalom”. Wisma pun pelanpelan berkembang menjadi tempat yang menarik dan cocok untuk pertemuan dan retret, sehingga tidak lagi hanya terbatas untuk kepentingan internal Kongregasi FIC, tetapi juga banyak pihak lain yang menggunakannya sebagai tempat olah rohani.
Pada masa kepemimpinan Br. Yohanes Budi Suyanto, Dewan Provinsi FIC 19942000 menetapkan kebijakan untuk mengembangkan unit pelayanan “Wisma Syalom” dengan membangun fasilitas gedung baru, yakni gedung 3 lantai dan ruang makan di belakang gedung lama Dengan gedung baru ini dimaksudkan bahwa Wisma Syalom dapat menampung lebih banyak orang serta dapat memfasilitasi secara lebih baik kebutuhan olah rohani para bruder, keluarga, Yayasan Pangudi Luhur (YPL), dan pihakpihak lain yang membutuhkan. Gedung yang dibangun mulai tahun 1999 tersebut diberkati oleh Mgr. J. Pujasumarta pada 31 Juli 2001 dan diresmikan oleh Br. Frans Sugi selaku Pemimpin Provinsi sebagai Rumah Retret Syalom.
Dengan demikian, peristiwa tersebut menjadi awal baru bagi para Bruder FIC sebagai karya pelayanan rumah retret. Tanda kebaruan yang pertama adalah perubahan nama dari “Wisma Syalom” menjadi “Rumah Retret Syalom”. Dengan menggunakan rumah retret (RR), Kongregasi FIC bermaksud menegaskan fungsi utama seluruh unit layanan, yakni untuk acara retret dan atau olah rohani.
Tanda kebaruan yang kedua terkait dengan misi khusus RR. Syalom. Sesuai dengan kata “retret” yang disertakan pada rumah Syalom, Dewan Provinsi FIC pun menetapkan misi khusus bagi RR Syalom, yakni untuk lebih melibatkan para Bruder FIC Provinsi lndonesia dalam usaha memberikan pendampingan rohani kepada anakanak dan kaum muda. Para Bruder FIC dikenal sebagai pengelola sekaligus pendidik pada karyakarya pendidikan di mana anakanak serta kaum muda menjalani pendidikan. RR Syalom dimaksudkan sebagai wahana untuk mendampingi dan membina anakanak dan kaum muda melalui program khusus di luar sekolah. Para Bruder FIC memandang bahwa pembinaan iman yang telah ditanamkan di sekolah, perlu mendapatkan pengolahan dan pendalaman secara khusus serta lebih mendalam. Oleh karena itu, dengan program khusus di luar sekolah,
anakanak diberi kesempatan istimewa untuk merefleksikan dan lebih mengarahkan hidupnya, baik sebagai pribadi maupun sebagai orang beriman. Dengan demikian, visi misi yang ingin diwujudkan sekolah semakin mendapatkan “pelengkapnya” di dalam unit karya rumah retret ini. Rumah retret dan karya pendidikan menjadi dua karya yang terpadu.
Para Bruder FIC ingin sekali bahwa karya RR Syalom bisa memberikan pelayanan yang optimal. Untuk itu, sekalipun karya ini dipercayakan kepada seorang bruder, namun pelayanan retret dilakukan dengan membentuk tim. Tim tersebut berada dalam koordinasi seorang bruder yang ditugaskan sebagai direktur. Pada waktu itu tim yang dibentuk, selain Bruder FlC, juga terdiri dari seorang Imam Jesuit (SJ) dan seorang Suster Abdi Kristus (AK).
Pembentukan tim ini selain bertujuan agar pelayanan mendapatkan daya guna yang lebih baik juga diharapkan dapat memberikan kesaksian tentang hidup persaudaraan imam, suster, dan bruder, sekaligus kerya sama yang harmonis dengan rekanrekan awam (para karyawan dan karyawati). Dengan demikian, RR Syalom yang memiliki misi khusus sebagai wahana pembinaan rohani kaum muda, memiliki sebuah tim pengelola acara retret atau acara olah rohani lain yang sejenis.
Tim yang dibangun diharapkan menjadi tim yang solid. Untuk itu, para bruder anggota tim dan penanggung jawab Rumah Retret Syalom, yang sebelumnya lebih sering tinggal di Ambarawa, semenjak 31 Juli 2001 berdomisili di kompleks RR. Syalom. Meski demikian, karya RR Syalom masih merupakan unit kerasulan dari Komunitas St. Stanislaus Kostka, Ambarawa.
Keanggotaan Tim RR Syalom mengalami gerak yang sangat dinamis. RR Syalom dikelola oleh para Bruder FIC dengan tarekat lain. Tarekat-tarekat yang pernah berkerasulan bersama di RR. Syalom seperti Tarekat SusterSuster AK, Tarekat SusterSuster Putri Maria Yoseph (PMY) dari Wonosobo, para Suster Serikat Rosa Mistika, Serikat Penebar Ragi Kristus Saat ini para Suster Abdi Kristus masih terlibat dalam tim Rumah Retret Syalom.
Pada ulang tahun ke15, dalam kepemimpinan Br. Valentinus Daru Setiaji dibangunlah gedung yang diberi nama gedung LUBER (Ludovikus dan Bernardus). Gedung tersebut diresmikan pada 31 Juli 2016 oleh Br. F. A. Dwiyatno selaku Pemimpin Provinsi FIC.
Mengingat tuntutan dan dinamika para bruder di Rumah Retret Syalom berbeda dengan para bruder di Komunitas Stanislaus Kostka Ambarawa, maka Dewan Provinsi mulai Juli 2017 mengizinkan para bruder yang tinggal di Rumah Retret Syalom mencoba membentuk komunitas yang terpisah dari komunitas Ambarawa. Pada tanggal 18 Desember 2019, Dewan Umum Maastricht Nederland mengizinkan dimulainya komunitas baru, Komunitas Annunciata Bandungan.
Dengan adanya RR Syalom para Bruder FIC ingin memberikan kesempatan retret kepada anakanak dan orang muda yang didampingi dalam karyakarya pendidikan yang dikelolanya. Akan tetapi RR Syalom juga terbuka untuk kelompokkelompok umat lain yang membutuhkan, melalui karya pelayanan RR Syalom.