Para bruder yang mengelola Asrama Wisma Putra Kusuma (WPK) sudah lama memiliki kerinduan untuk memiliki gedung asrama yang baru sebagai tempat tinggal yang layak bagi anak-anak. Namun impian itu selalu kandas karena keterbatasan biaya. Padahal berbagai usaha dengan cara menjalin kerja sama dengan para alumnus asrama dan para donatur sudah dilakukan. Asrama yang dibangun dengan material sebagian besar kayu ini sudah berdiri sejak 1963, sehingga wajar kalau sudah banyak yang rusak dan membahayakan bagi anak-anak. Akhirnya titik terang muncul saat para bruder dan karyawan di sekolah menjalin kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah. Harapan untuk memiliki gedung asrama yang baru bisa segera diwujudkan.
Pada 22 Maret 2023, mulailah pekerjaan untuk merenovasi asrama secara total. Pekerjaan ini dimulai dengan pembongkaran gedung lama secara menyeluruh. Kemudian pada 24 Mei 2023 pemberkatan dan peletakan batu pertama dilaksanakan. Pemberkatan dan peletakan batu pertama ini dipimpin oleh Vikjen Keuskupan Ketapang yaitu Romo Laurensius Sutadi. Bapak Alexander Wilyo, S,STP, M.Si beserta jajarannya, para bruder dan para karyawan YPL juga terlibat dalam kegiatan peletakan batu pertama ini sebagai tanda dimulainya pembangunan gedung asrama yang baru. Gedung baru Asrama WPK menelan biaya 4 miliar rupiah. 2 miliar rupiah dari Pemda dan 2 miliar rupiah lagi dari YPL.
Akhirnya gedung baru Asrama WPK dapat diberkati dan diresmikan pada 25 Maret 2024. Tamu yang hadir diantaranya adalah Bapak Alexander Wilyo, S,STP, M.Si sebagai Sekertaris Daerah beserta jajarannya, para alumnus Asrama WPK, Bapak Camat, Bapak Kepala desa, Para RT, para pegawai YPL, para Bruder, dan tamu undangan yang lain. Pemberkatan gedung Asrama WPK dipimpin langsung oleh Mgr. Pius Riana Prapdi (Uskup Keuskupan Ketapang) dan diiringi oleh Koor anak-anak Asrama WPK dan Asrama Clara Fey. Dalam pengantarnya Bapak Uskup menyampaikan bahwa “Pemberkatan” berasal dari kata dasar “Berkat”, dalam bahasa Latin Benedicere yang maknanya berkaitan dengan “berbicara mengenai kebaikan”. Asrama diharapkan bisa melahirkan pribadi-pribadi yang baik yang berguna bagi diri sendiri, sesama, lingkungan, gereja dan negara.
Dalam kotbahnya Mgr. Pius Riana Prapdi menyampaikan harapannya agar asrama mejadi tempat/wadah untuk pembinaan iman bagi anak-anak. Orang beriman sudah tentu beragama, tetapi orang beragama belum tentu memiliki iman. Selain itu, asrama hendaknya menjadi rumah pendidikan dan pengajaran iman bagi mereka yang tinggal di dalamnya. Paling tidak ada 3S yang disampaikan oleh Bapak Uskup:
1. Smart (Pandai)
Dengan tinggal di asrama diharapkan anak-anak dan juga para pendampingnya mampu mengembangkan kepandaiannya. Karena dengan kepandaian/kecerdasan yang cukup manusia akan berkembang juga kebijaksanaannya. Artinya adalah untuk memiliki kebijaksanaan yang baik diperlukan pula pengetahuan yang cukup. Di jaman sekarang ini, manusia mudah dipengaruhi oleh berbagai berita yang masuk melalui media sosial yang diakses melalui smartphone. Oleh karena itu, asrama mengajarkan pengeturan dan pembatasan dalam penggunaan smartphone bagi anak-anak. Pengaturan penggunaan smartphone ini dilakukan dengan tujuan agar berita yang masuk dalam diri anak bisa dibatasi dan anak menjadi pribadi yang cerdas dan semakin bijaksana.
2. Sukacita
Mengutip dari Kitab Amsal, Mgr. Pius Riana Prapdi menyampaikan “Dengarkanlah didikan, maka kamu akan hidup.” Yang dimaksud dengan “Mendengarkan didikan” adalah mendengarkan Kitab Suci. Karena di dalam Kitab Suci-lah terkandung didikan Allah bagi kita. Hendaknya asrama membiasakan anak-anaknya membaca dan mendengarkan bacaan Kitab Suci. Sukacita yang paling besar adalah ketika manusia mengenal Allah dan bisa menyukakan hati Allah. Melalui Kitab Suci, manusia bisa mengenal Allah dan kehendak-Nya dengan lebih baik. Dengan demikian hidupnya akan semakin bermakna.
3. Suci
Kesucian tumbuh karena pribadi yang mengenal Allah, dengan disertai melakukan tindakan-tindakan kecil yang sederhana. Tindakan kecil itu misalnya adalah tidak bergosip. Karena gosip lebih cenderung mengundang orang untuk membicarakan keburukan orang lain. Mendengarkan orang lain dengan pernuh perhatian. Karena pada umunya kita lebih ingin didengarkan dari pada mendengarkan. Tindakan mendengarkan dengan penuh perhatian diperukan pengorbanan diri. Berdoa Rosario juga sarana menuju kesucian, doa rosario merupakan doa yang paling populer dan sederhana serta sudah dikenal banyak orang. Dengan berdoa hati kita menjadi lebih tenang. Dan yang terakhir adalah menyapa dengan kata-kata yang baik. Karena pada umumnya orang enggan membantu sesama karena merasa miskin dan tidak memiliki harta untuk di sumbangkan. Ternyata memberikan motivasi melalui kata-kata yang baik juga merupankan sumbangan yang bisa diberikan kepada sesama yang membutuhkan.
Pada akhir kotbahnya Mgr. Pius Riana Prapdi menyampaikan harapannya agar gedung Asrama WPK yang baru bisa menjadi tempat yang baik bagi tumbuhnya benih-benih kebaikan, sehingga para anak-anak asrama yang ada dapat menjadi orang yang memiliki kepribadian yang Jos, yaitu pribadi yang Smart, Sukacita dan Suci.
Setelah ibadat pemberkatan, acara dilanjutkan dengan kegiatan hiburan, sambutan-sambutan, penandatanganan prasasti dan ramah-tamah. Dalam sambutannya, Br. Martinus T. Handoko Ketua Yayasan Pangudi Luhur (YPL) Pusat Semarang menyampaikan harapannya agar Asrama WPK menjadi tempat pendidikan karakter bagi anak-anak. Dengan pendidikan karakter di asrama, diharapkan anak-anak akan memiliki kualitas kepribadian yang baik sehingga berguna bagi diri sendiri, lingkungan, gereja, nusa dan bangsa.
Dalam sambutannya, Bapak Alexander Wilyo, S,STP, M.Si sebagai Sekertaris Daerah mewakili Bupati Ketapang menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para Bruder FIC, karena berkat jasa-jasa para Bruder FIC pendidikan di Ketapang mengalami kemajuan yang luar biasa. Harapannya, Asrama WPK semakin bisa mencetak generasi muda yang hebat dan handal. Maka dari itu anak-anak asrama perlu mendapatkan pendampingan yang sesuai dengan setandar pendampingan asrama yang berlaku.
Terima kasih banyak atas keterlibatan semua pihak dalam mewujudkan Gedung Asrama WPK baru yang layak huni bagi anak-anak. Semoga usaha baik yang kita lakukan bersama ini semakin meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak di Kabupaten Ketapang.
Penulis: Br.Yoh.Sarwono FIC